SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Senin, 10 Januari 2011

Komunikasi Data

1. Pengertian Komunikasi Data
Komunikasi Data merupakan bentuk komunikasi yang secara khusus berkaitan dengan transmisi atau pemindahan data antara komputer-komputer, komputer dengan piranti-piranti yang lain dalam bentuk data digital yang dikirimkan melalui media Komunikasi Data.

Komunikasi Data saat ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, karena telah diterapkan dalam berbagai bentuk aplikasi misal: komunikasi antar komputer yang populer dengan istilah internet, Handphone ke komputer, Handphone ke Handphone, komputer atau handphone ke perangkat lain misal: printer, fax, telpon, camera video dll.
Model Komunikasi data:
a. Komunikasi data Simplex: satu arah
b. Komunikasi data Half Duplex: Dua arah bergantian
c. Komunikasi data Full Duplex : Dua arah bisa bersamaan
1.1 Komponen Komunikasi Data
• Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data, berupa komputer, alat lainnya seperti handphone, video kamera, dan lainnya yang sejenis.
• Penerima, adalah piranti yang menerima data, juga bisa berupa komputer, alat lainnya seperti handphone, video kamera, dan lainnya yang sejenis.
• Pesan / Data, adalah informasi yang akan dipindahkan bisa berupa apa saja, teks, angka, gambar, suara, video, atau kombinasi dari semuanya.
• Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan data, bias berupa kabel, cahaya maupun gelombang magnetik.
• Protokol, adalah aturan-aturan yang harus disepakati oleh dua atau lebih alat untuk dapat saling berkomunikasi. Tanpa protocol, dua alat atau lebih mungkin saja bisa saling terhubung tetapi tidak dapat saling berkomunikasi, sehingga message yang dikirim tidak dapat diterima oleh alat yang dituju.

2. Media Pengiriman data
2.1 Media yang terpandu
• Kabel Twisted Pair: Kabel berpasangan, ada yang pasangan tunggal dan banyak pasangan.
• Kabel Coaxial: Kabel yang terdiri dari 2 konduktor: 1 konduktoor didalam, 1 konduktor
diluar melingkupi yang di dalam. Kedua dipisahkan oleh isolator, dan terbungkus karet
pembungkus.
• Optical fiber: Kabel yang terbuat dari kaca yang menyalurkan cahaya sebagai pembawa
sinyal.
2.2 Media yang tidak terpandu
• Wireless: Media pengiriman data menggunakan medium udara sebagai media penyaluran sinyal elektromagnetik.

3. Perbedaan Sinyal/Isyarat Analog Dengan Digital
3.1 Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus.
Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat
mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang
pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable
dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
3.2 Sinyal Digital
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.
Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital.
Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21).
Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.

4. Protokol
Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut berbeda sama sekali. Protokol ini mengurusi perbedaan format data pada kedua sistem hingga pada masalah koneksi listrik. Standar protokol yang terkenal yaitu OSI (Open System Interconnecting) yang ditentukan oleh ISO (International Standart Organization).






4.1 Komponen Protokol
1. Aturan atau prosedur
• Mengatur pembentukan/pemutusan hubungan
• Mengatur proses transfer data
2. Format atau bentuk
• representasi pesan
3. Kosakata (vocabulary)
• Jenis pesan dan makna masing-masing pesan
4.2 Fungsi Protokol
Secara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan
sisi penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan
dengan baik dan benar. Sedangkan fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan
berikut:
• Fragmentasi dan reassembly: Fungsi dari fragmentasi dan reasembly adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket informasi yang lengkap.
• Encaptulation: Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.
• Connection control: Fungsi dari Connection control adalah membangun hubungan (connection) komunikasi dari sisi pengirim dan sisi penerima, dimana dalam membangun hubungan ini juga termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan.
• Flow control: Berfungsi sebagai pengatur perjalanan datadari sisi pengirim ke sisi penerima.
• Error control: Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.



5.Transmisi Data
Transmisi data merupakan proses pengiriman data dari satu sumber ke penerima data. Untuk mengetahui transmisi ini perlu diketahui beberapa hal yang berhubungan dengan proses ini.
a. Media transmisi yang digunakan
b. Kapasitas Channel transmisi
c. Type channel transmisi
d. Kode Transmisi
e. Mode Transmisi
f. Protocol
a. MEDIA TRANSMISI
Beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai channl (jalur) transmisi atau carrier dari data yang dikirim yang dapat berupa kabel ataupun radiasi elektromagnetik.
a.1. Kabel
Bila sumebr dat dan peneriam tidak terlalu jauh dan adalam area lokal, maka dapat digunakan kabel sebagai media transmisinya. Kabel dapat dapat berbentuk kabel Tembaga biasa yang digunakan telepon, maupun coaxial cable atau juga fiber optic
1. Thin Ethernet (Thinnet)
Panjang kabel thin coaxial/RG-58 antara 0.5 – 185 m dan maksimum 30 komputer
terhubung.
2. Thick Ethernet (Thicknet) Dengan thick Ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam jaringan akan lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar. Kabel Thick Ethernet maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver terhubung.
3. Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded dan unshielded. Shielded
adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan unshielded tidak
mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan
konektor RJ-11 atau RJ-45.
4. Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.
a.2. Radiasi Elektromagnetik
Bila sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh, channel komunikasi dapat berupa media radiasi elektromegnetik dipancarkan melalui udara terbuka, yang dapat berupa gelombang mikro (microwave), sistem satelit (satellite system) atau sistem laser (laser system)
b. Kapasitas Channel Transmisi
Bandwidth (lebar band) menunjukkan sejumlah data yang dapat transmisikan untuk suatu unit waktu yang dinyatakan dalam suatu bits per second (bps) atau characters per second (cps).
Bandwidth dengan satuannya bps atau cps menyatakan ukuran dari kapasitas channel
transmisi, bukan ukuran kecepatan. Transmisi data dengan ukuran 1000 bits per second tidak dapat dikatakan lebih cepat dari transmisi data dengan ukuran 200 bits per second, tetapi dapat dikatakan bahwa lebih banyak data yang dapat dikirimkan pada suatu unit waktu yang tertentu. Sebagai ilustrasi, misalnya dalam satuan waktu yang sama , volume air yang disalurkan oleh pipa dengan diameter penampang yang lebih besar akan lebih banyak dibandingkan dengan penyaluran air oleh pipa dengan diameter penampang yang lebioh kecil, karena pipa dengan diameter penampang yang lebih besar mempunyai kapasitas yang lebih besar, bukannya keceepatan pengaliran air di pipa dengan diameter penampang yang lebih besar lebih cepat.
Kapasitas atau transfer rate (tingkat penyaluran) atau band rate dari channel transmisi dapat digolongkan dalam narrowband channel, voice band channel dan wideband chanenel.
c. Tipe Channel Transmisi
Suatu channel transmisi dapat mempunyai tipe transmisi satu arah (one-way transmmision),
transmisi dua arah bergantian (either way transmission) atau transmisi dua arah serentak (both way transmission).

Macam-macam Pelayanan Data

1. Jaringan data lokal
2. Internet
3. Reservasi tiket layanan
4. Kebutuhan bank
5. Iuran sewa (Leased channel)
6. Percetakan jarak jauh
7. GPRS (General Packet Radio Service)

Faktor yang harus diperhatikan pada Komunikasi Data
1. Jumlah dan lokasi lokasi pemrosesan data
2. Jumlah dan lokasi terminal (remote)
3. Type transaksi
4. Kepadatan lalu lintas tiap tipe transaksi.
5. Prioritas/ urgensi informasi yang disalurkan.
6. Pola lalu lintas
7. Bit error rate yang dibutuhkan.
8. Keandalan sistem yang digunakan.
9. Revenue yang mungkin didapat.


Daftar isi
• http://mdin.staff.uad.ac.id
• zaki.web.id
• William Stallings, Data and Computer Communications, 7th Edition

Tidak ada komentar:

Posting Komentar